Tentang Masa Lalu






Ada yang bilang, jika kamu takut menjalin lagi satu hubungan karena kejadian di masa lalu itu artinya kamu belum benar benar melepaskan. Mungkin ada benarnya, jika ketakutan itu masih menghantui dirimu dan kamu sibuk mengkhawatirkan perasaanmu karena trauma dengan apa yang telah terjadi, kamu benar benar belum melepaskannya. Kisah masalalumu masih kamu kenang sampai saat ini, dan akhirnya kamu membuat dirimu asing.

Pada akhirnya, kamu menggunakan rasa sakitmu itu sebagai alasan untuk menyakiti oranglain.

‘aku memang mencintaimu, tapi aku trauma dengan masalaluku’ begitulah yang kamu ucapkan padaku. Mau bagaimana lagi? hubungan ini memang sudah terlanjur terjadi.

‘dan mengenai hubungan ini, aku sebenarnya tidak ingin memulainya. Tapi kamu baik dan aku tidak ingin mengecewakanmu’ sudah cukup. Perkataan ini lebih menyakiti hatiku

Dulu,jika kamu katakan lebih awal mungkin tidak akan sesakit ini. Dulu, jika hanya ingin bermain-main jangan menggunakan mantramu agar aku tidak tersihir. Kamu membiarkanku kembali membangun semestaku yang kusebut: bahagia.

Bukankah sebuah hubungan akan berjalan mulus jika di awali dari sebuah kejujuran? Aku akui menuduhmu kala itu adalah hal yang paling aku sesali. Kamu baik, kamu tidak akan mungkin mengkhianti perasaanku. Tapi, perasaan tetaplah perasaan. Aku merasa ada yang hampa dengan hubungan ini.

‘lebih baik kita berteman’

Jika kamu trauma dengan masalalumu, bolehkah aku mengatakan aku benci berteman dengan mahkluk Tuhan bernama laki-laki. Berteman dengan laki-laki sama artinya dengan kamu membiarkan aku membuka lagi bagian yang telah aku hilangkan di hidupku. Sama denganmu, aku punya trauma dengan pertemanan dengan seorang laki-laki. Dan kamu begitu mudahnya mengatakan hal seperti itu.

Jika kamu masih mencintai Aphroditemu, maka perjuangkanlah. Kamu harus tahu, hakikat mencintai hanya dua, memperjuangkan atau mengikhlaskan. Jangan jadikan Artemis sebagai tolak ukur apa kamu sudah benar benar bisa pergi dari masalalumu. Artemis memang dewi yang kuat, tapi maaf aku bukan Artemis yang kamu maksud. Aku Cuma perempuan biasa: yang telah kamu bodohi.

Rasa sakit itu, harus di sembuhkan dulu. Bukan di biarkan begitu saja. Jangan menjadikan trauma yang kamu miliki untuk menyakiti oranglain. Jika belum sembuh, sembuhkan dulu rasa sakitmu sebelum kamu membuka kisah baru dalam hidupmu. Jangan menjadikan oranglain ‘pun’ terkena efek dari rasa sakitmu.

Dan aku kira, kamu belum siap jatuh cinta. 



Oktober, 2018
pict by google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Sunset Is Beautiful, Isn't It?

Bertemu, lalu berdamai