Selamat Patah Hati, Kamu



Aku tak berharap kamu menyesal dengan pilihanmu. Itu hidupmu. Patah hatimu bukan urusanku lagi.
Kamu, telah memilih perempuan itu. Ambil konsekuensimu jika kamu lebih memilih mencintai daripada di cintai. Tapi akhirnya kamu patah hati.
Aku tak bisa apa-apa. Karena kamu telah memilih untuk menjauhiku saat itu. Kamu bukan kapasitasku lagi, dan aku bukan lagi perempuan yang sukarela mencintaimu. Aku bukan buku harianmu lagi.
Masabodo dengan lukamu, aku tak peduli. Tapi, melihat patah hatimu rasanya seperti de javu 'aku pernah merasakan hal yang sama' tentu saja terjadi setelah kamu meninggalkanku.
.
Selamat berduka, aku tak mendoakanmu. Tapi sepertinya saat ini Tuhan sedang berpihak padaku. Kali ini Ia mematahkan hatimu, bukan hatiku.




Januari, 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Sunset Is Beautiful, Isn't It?

Bertemu, lalu berdamai