Berpisah Itu Mudah
Berpisah
memang mudah, tetapi aku sulit mengikhlaskannya.
Salah
satu hal yang paling aku takuti saat aku sedang berada dalam suatu hubungan
adalah berpisah. Cukup dengan kata ‘putus’ semua berakhir. Segala kenangan yang
dibuat sebaik dan seindah mungkin harus berhenti setelah kata ‘putus’itu
terucap.
Mengapa
berpisah itu menyakitkan?
Sebab,
setelah perpisahan ada setengah dari diriku yang hilang. Segala hal yang selalu
aku lakukan bersamamu tiba-tiba terpaksa berhenti begitu saja. Aku yang mulai
tergantung pada sosok dirimu, dipaksa untuk melakukan segala hal sendiri.
tentunya setelah perpisahan itu terjadi.
Aku
pernah berhati-hati dalam menjalin suatu hubungan. Tapi tidak berakhir lama.
Setelah aku terlena dengan perlakuanmu padaku, aku tidak pernah hati-hati untuk
menempatkan hati. Lalu, membiarkan kamu menutupi segala kekurangan yang aku
miliki. Bukankah kamu laki-laki hebat yang takdir ciptakan untukku
Pada
akhirnya, segala hal yang memang sekedar singgah selalu tidak bertahan lama.
Meskipun aku mencoba untuk mempertahankan apa yang aku sukai, ketika segala hal
yang aku impikan ada pada dirimu, ketika
semesta mengatakan bahwa berpisah dengan kamu harus terjadi, maka terjadilah.
Dan Karena
kamu baik, berpisah denganmu amat menyakitkan.
Karena
itu menyakitkan, aku tidak ikhlas dengan perpisahan ini.
Begitulah,
mencintai seseorang memang sulit dikendalikan. Aku yang terlanjur mencintai
kamu lagi-lagi harus merasakan patah hati setelah perpisahan tiba.
pict by unplash
Komentar
Posting Komentar