Remind to Myself pt.3

-



Pernahkah kamu merasa semesta tidak pernah adil dalam membagi ceritanya pada setiap makhluk yang hidup di jagad raya ini?



kalau aku pernah

berteman dengan kecewa sepertinya sudah menjadi teman sejati yang mendampingiku sampai saat ini.

terkadang dari hal-hal kecil yang sebenarnya masih bisa aku atasi, pemikiran itu sering muncul dan akhirnya membuatku protes pada semesta. mengapa hanya aku yang sering sekali merasakan kecewa?

lagi-lagi, aku manusia yang tidak tahu malu. protes pada semesta, dan selalu berpendapat bahwa jalan hidupku sudah paling benar.

tiba-tiba semesta berbisik padaku 'aku mencintaimu. dengan cara menguji hidupmu bukan berarti aku membencimu. setiap saat aku memperhatikanmu. manusia sepertimu hanya butuh belajar jika salah. maka dari itu aku memberimu masalah agar kamu bisa menyelesaikan masalah itu dan belajar menyadari inti dari masalah yang aku berikan'


banyak diantara milyaran manusia yang menduduki jagad raya ini, setiap manusia memiliki kehidupan yang berbeda. terlihat baik-baik saja diluar bukan berarti perjalanan hidup mereka tidak semulus jalan tol bahkan bisa saja berliku, atau menapaki jalan terjal. begitu juga denganku, begitu juga dengan kamu.


tapi, manusia sepertiku adalah manusia yang suka sekali mengeluh.

tidak apa, manusiawi.

menyerah, tapi harus semangat lagi. terjatuh, tapi harus bangkit lagi. semua akan menghasilkan proses indah selama kamu berusaha untuk mencari jalan keluar dari segala masalah yang ada pada hidupmu.

hayya 'alal fallah kemenangan hanya berjarak sebatas sajadah dan kening.

bersyukurlah, selama semesta sering memberimu masalah itu berarti semesta masih menganggapmu bagian darinya. mensyukuri atas segala keindahan dari perjalanan bangkit dari rasa kecewa.

kamu, aku dan semesta. semoga selalu bisa berdamai.


pict by google

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Sunset Is Beautiful, Isn't It?

-
  Seperti lirik lagu bernadya Dering yang paling ku nantikan Akhirnya datang sebentar Ku maklumi selalu Kemengerti kamu Punya sibuk lain Tak harus aku Tak selalu aku Lama lama lelah juga aku Seperti hanya aku yang butuhkan kamu   Sudah terpampang jelas pula judul buku milik  artie ahmad ‘cinta yang bodoh harus di akhiri’. Tapi kebodohanku terhadap cinta memang nyata adanya. Aku masih menunggu kabar dari laki-laki yang aku cintai, setelah ia menghilang begitu saja selama satu bulan terakhir. Banyak skenario yang terlintas dalam kepalaku dan salah satu skenario yang paling meyakinkan yakni laki-laki yang aku cintai membagi perasaanya kepada perempuan lain.   Rasanya sudah lelah untuk menuntut sebuah pejelasan, karena dipastikan ia akan hilang begitu saja. Tapi bodohnya aku yang selalu memaklumi dan membiarkan semuanya berlarut larut. Hal ini aku pertahankan atas rasa cinta yang aku miliki.   Laki-laki yang aku cintai itu datang padaku saat ia penuh dengan luka. Ma...
Read more »

Bertemu, lalu berdamai

-
Aku menemukanmu, Laki-laki yang dulu aku cintai sepenuh hati, laki-laki yang selalu membuat garis senyumku ini merekah. laki-laki yang menjadikanku opsi bukan pilihan akhirnya.  Laki-laki itu menghampiriku, ternyata rasa sesak yang dulu sering aku rasakan kini sudah hilang. aku mempersilahkannya. Sudah tidak ada debaran debaran yang membahagiakan jika aku dekat dengannya. ternyata semua sembuh seiring berjalannya waktu. ''kabarmu baik?'' laki-laki itu masih sama seperti dahulu, hanya saja wajahnya mulai terlihat lebih berisi daripada dulu saat masih bersamaku ''selalu baik'' ''kamu sudah 27 tahun, sesuai prediksiku di awal. sebentar lagi kamu pasti akan menikah'' aku terdiam, kembali mencari memori yang masih tersisa dalam ingatannku saat aku masih bersamanya ''masih menjadi kamu yang keras kepala dan cuek?'' aku mengangguk ''tabiat sulit untuk di rubah, katamu dulu'' laki-laki itu tersenyum ''apa k...
Read more »