Kamu [Harus] Baca
Bicara kamu, mungkin engga akan ada habisnya. Kamu orang
ter-rese yang pernah Tuhan kirim di kehidupanku. Sampai rasanya kehilangan kamu
menjadi sesuatu yang menakutkan. Tapi, waktu tetaplah waktu, perpisahan SMA
akhirnya membuat aku kehilangan kamu.
Tiga tahun sudah ku lewati kehidupan ini tanpa kamu. Dengan
suasana yang berbeda, dengan orang-orang yang berbeda. Kehidupan kuliahku di
mulai tanpa kamu. Ketakutanku selama ini karena kamu tak berada di sampingku
semakin lama semakin terkikis aku mulai terbiasa tanpa kamu.
Tapi suatu saat, aku rindu kamu. Bahkan saking gilanya
karena rindu ini aku menstalking semua teman-teman kuliahmu [maaf], aku merasa
childish pada saat itu.
aku cemburu pada teman-temanmu yang ada di saat kamu sedang
di kampus
aku cemburu pada teman perempuanmu yang selalu mengomentari
fotomu di instagram
aku cemburu pada handphone yang selalu kamu pegang
bahkan aku cemburu pada gelang yang kamu pakai *tentu saja
pemberianku.
yang lebih menakutkan aku cemburu dengan kekasih barumu. dan
itu membuatku sangat frustasi. ada apa denganku? segila itukah rindu membabi
buta perasaanku?
tapi aku temanmu. tidak lebih.
Sampai akhirnya aku berfikir bahwa kamu itu, bukan milikku. Aku
terlalu egois jika ingin memilikimu. Sesuatu yang di genggam terlalu erat akan
hilang.
Ku deskripsikan kamu begitu.
Jadi, aku sedang belajar mengiklaskanmu. Mengiklaskan dunia
barumu yang tak bisa ku masuki. Terkadang
aku merasa sangat bodoh, kamu yang tak peduli dengan kehidupan baruku sementara
aku begitu gilanya mencari tahu kehidupan barumu.
Kamu memang ada dalam perjalanan hidupku. Tak sepatutnya aku
menakuti kehidupan ini tanpamu. Toh, jalan dan waktu masih panjang. Aku memang
salah dengan ketakutanku yang tanpamu itu. Tapi skenario Tuhan itu siapa yang
Tahu? Jika kamu memang tidak di takdirkan bersamaku, aku bisa apa?
Intinya, kamu harus aku iklaskan. Dan kamu harus tahu.
April, 2018
Komentar
Posting Komentar