Kamu dan [Stastistika]
Ahhh, semenjak aku mulai belajar mengenai Statiska penelitian rasanya begitu rumit, sulit ku pelajari. Tapi, semua masalah yang ku hadapi hanya sebatas angka. Bukan kamu.
Kamu?
Ya, bayangan kamu tiba-tiba saja muncul ketika aku sedang di hadapkan dengan angka angka yang tak ku mengerti. Tunggu dulu, ku fikir aku harus meralatnya, Kamu lebih sulit untuk ku mengerti daripada angka angka yang sedang ku pelajari saat ini.
Kenapa?
Karena kamu manusia yang paling rumit yang tak bisa ku terka apa yang ada di fikiranmu saat ini.
Bahkan dengan mengumpulkan data dengan cara menstalking media sosialmu, menganalisis setiap gerak gerikmu,pun tak pernah ku temukan jawaban apapun.
Ahh haruskah aku mengganti judul skripsiku dengan 'menganalisis perasaan seseorang yang tak bisa di terka' agar aku bisa mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaanku selama ini. Konyol memang.
Jujur, aku benci angka. Tapi aku jauh lebih benci dengan sikapmu itu.
Apa aku bagimu?
Mengapa kamu baik padaku?
Kenapa kamu pergi?
Dimana kamu di saat aku butuh?
Siapa kamu? Manusia yang dikirim Tuhan untukku ataukah hanya sebatas Manusia biasa yang suka menggoyahkan hatiku?
Haruskah pertanyaanku ini ku masukan dalam penelitianku? Ahhh aku bisa gila dengan mata kuliah yang satu ini. Kamu dan angka menjadi hal yang tak ingin ku pelajari saat ini.
Tapi, andaikan saja semua pertanyaan itu mendapatkan jawaban pasti, darimu.
Apakah bisa, suatu saat aku mendapatkan jawaban itu?
Komentar
Posting Komentar