Obrolan Senja [10]






Tiga tahun sudah perempuan itu melepaskan perasaanya. Ada rasa lega dalam hatinya. Sebab, Ia tidak usah pusing lagi dengan kehidupan laki-laki yang pernah membawanya hidup dalam permainan roller coaster.

Kini, perempuan itu hidup tanpa harus berlari lagi, perempuan itu bebas melakukan apa yang ia suka.
Perempuan itu bahagia.

Garis senyumnya tulus, ia tersenyum tanpa harus menyembunyikan lagi lukanya.

Ternyata benar, waktu akan membiasakan diri akan luka, bahkan perempuan itu bisa lupa tentang perasaan yang selama ini menghantuinya.

Ah, aku iri. Perempuan itu bisa melakukannya. Bisakah aku juga melakukan hal yang sama: bersabar akan bahagia yang sedang Allah tunda untukku. Demi menguji seberapa besar kesabaranku dalam menghadapi mahkluk bernama laki-laki.




Agustus, 2018
pict by google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Sunset Is Beautiful, Isn't It?

Bertemu, lalu berdamai