Aku Ingin



Jika suatu saat nanti aku bersamamu. Aku ingin menikmati sisa hidupku dengan sederhana.
Setiap menjelang sore tiba, kita melakukan ritual sederhana. Menikmati senja sambil menunggu adzan magrib berkumandang. Di teras rooftop rumah kita kelak, berbincang tentang kegiatan yang telah kita lakukan hari itu. Tidak lupa camilan yang aku buat berserta secangkir the hangat.
Atau bahkan kamu memainkan gitarmu, diiringi suara falsku. Kita tertawa bersama. Seakan dunia begitu merestui kita untuk berbahagia.

Berdebat kecil tentang mazhab buku yang kita pahami aku fikir itu adalah hal yang menyenangkan. Beradu argumen dan di akhiri dengan saling mengalah. Perbedaan akan selalu ada dalam setiap diri manusia, kita tidak boleh mengelak bahwa perbedaan itu pasti ada.

Aku ingin mencintai kamu seperti itu. Sesederhana mungkin.

Saat kamu membiarkan aku berlarian seperti anak kecil di alam bebas.
Saat jemari kita saling bertautan, menikmati birunya pantai ditemani sunset yang indah
Kita tersenyum, saling menatap. Dunia merestui kehadiran kita.

Kita jatuh cinta

Dengan cara yang manis

Saat aku tidak berhenti berbicara tentang segala hal dan kamu setia menjadi pendengar terbaikku
Saat kakiku menendang tubuhmu yang tidak ingin beranjak
Saat diam diam aku menatapmu, dan kamu tersenyum indah.

Aku ingin jatuh cinta seperti itu, dengan siapapun kelak asalkan dengan restu Allah.
Nanti, jika saat itu tiba, ketika orang memakiku gila karena telah berimajinasi seperti itu, maukah kamu mewujudkannya bersamaku? Bersama perempuan yang suka berimajinasi ini?

Siapapun kamu, entah siapa. Mari kita jatuh cinta bersama sama. Berjuang bersama sama. Dan menikmati senja hingga akhir tua nanti. Menua bersamaku, dengan restu Allah




pict by google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Sunset Is Beautiful, Isn't It?

Cukup Katakan Saja ...