Mencintaimu Tanpa (Merasa) Takut









Sebenarnya banyak sekali hal yang harus aku pertimbangkan. Tentang perasaan ini, tentang kamu yang tiba-tiba hadir dalam duniaku. Sebenarnya, terlalu dini bagiku untuk menerimamu menjadi bagian dari cerita hidupku. Terlalu mudah kamu mencuri rasaku hingga aku tidak bisa menolak pesonamu.


Ku fikir, kamu terlalu mudah menyimpulkan diriku seperti apa. Ku kira kamu hanya bercanda dengan perasaaan ini.

Sampai saat ini, aku masih berfikir kalau kamu masih bercanda.

Dan pada akhirnya aku menerimamu masuk dalam duniaku, meskipun logikaku sempat berkata tidak, tapi hatiku begitu sangat menginginkanmu menjadi bagian dari kisahku.

Akhirnya aku membiarkan  kamu menjadi langitku,  membiarkan kamu menguasai duniaku.
Ku fikir jatuh cinta itu sederhana. Kamu dan aku saling mencintai dan kita bahagia. Tapi ternyata tidak sesederhana itu. Akan banyak pertimbangan setelah  menjalin sebuah hubungan. Jika di fikir-fikir, semakin jauh hubungan semakin banyak ketakutan yang akhirnya aku rasakan. 

Takut kamu bosan

Takut kamu kecewa dengan keadaanku

Takut kamu berpaling

Dan yang paling ku takutkan adalah kamu meninggalkanku.

Semakin aku melangkah, mengapa semakin hampa perasaanku? Ada apa ini? Apa karena aku si perasa atau memang karena kamu hanya main-main?

Apa kamu meragu? Pertanyaan itu selalu ingin kutanyakan padamu. Tapi mulutku selalu kelu, khawatir karena takut menyinggung perasaanmu. Ada apa ini? Bukankah menjalin sebuah hubungan harus bersama-sama? Tapi mengapa hanya aku disini yang khawatir?

Aku butuh kekuatan, tapi kamu menghilang. Aku butuh kamu, tapi kamu tidak bisa kuhubungi. Hubungan macam apa ini? Aku paham kesibukkanmu, aku paham keadaanmu. Tapi bisakah kamu paham keadaanku? Aku hanya tidak ingin berprasaka buruk padamu.

Aku benci jika harus kembali mengemis ngemis lagi. Aku tidak mau kejadian seperti yang dulu kembali terulang, aku tidak mau jatuh cinta terlalu dalam. Apakah kamu juga akan melakukan hal yang sama seperti laku-laki enam tahunku? Bisakah kita berjalan bersama-sama? Seperti dulu kamu menggenggam tanganku. Masih banyak ketakutan dalam diriku, bisakah kamu mendekapku dan mengatakan bahwa kamu bukan laki-laki seperti laki-laki enam tahunku.

Sayang, aku percaya jika kamu mencintaiku.tapi rasa takut ini lebih mendominasi perasaanku. Apa yang harus aku lakukan?

Bagaimana caranya agar aku bisa mencintaimu tanpa harus merasa takut?





September, 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Sunset Is Beautiful, Isn't It?

Bertemu, lalu berdamai